TEMU AKRAB

Temu akrab Program Studi Ilmu Administrasi Negara.....

RRI MALANG

Saat Menjadi Moderator RRI Malang.....

TALK SHOW PENDIDIKAN

Talk Show Pendidikan Himpunan Mahasiswa HMI Cabang Malang....

SEMINAR MPR

Menghadiri Seminar MPR 2015,...

YUDISIUM

Yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik........

Minggu, 30 Agustus 2015

Wakil Walikota Batu Hadir dalam Penutupan Program Kuliah Kerja Kopetensi (K3) Ilmu Administrasi Negara

Dalam rangka mempersiapkan Mahasiswa yang berkompeten  dan sebagai agen perubahan dan pembangunan bagi bangsa indonesia, universitas tribhuwana tuggadewi malang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Kopetensi (K3) di desa-desa dalam Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang Jawa Timur, tahun akademik 2014/2015 akhirnya menyelesaikan program kuliah kerja Kopetensi tersebut. Pada Jumat (28/8/2015) seluruh mahasiswa K3 yang berpraktik pada wilayah tersebut menggelar acara penutupan program K3 di gedung rapat kantor BAPPEDA Kota Batu jawa timur Setelah 2 bulan lebih menjalankan Program K3.
Ketua panitia penutupan K3 Agung Suprojo, S.Kom., MAP Pada kesempatan itu menjelaskan pelaksanaan K3 dimulai pada bulan juli  hingga akhir agustus.
Penutupan K3 Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Jumat (28/8/2015) juga dihadiri oleh Wakil Walikota Batu Punjul Santoso. Ketua Panitia K3 Agung Suprojo, S.Kom., MAP Dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Wakil Walikota Batu yang  berkenan hadir untuk memberikan semangat kepada para mahasiswa pada penutupan K3 Tahun ini.

Sementara itu Wakil Walikota Batu Punjul Santoso dalam sambutanya mengucapkan terimakasih kepada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang telah memilih daerahnya sendiri sebagai tempat Kuliah Kerja Kopetensi, sehingga banyak membantu pembanguan desa yang ditempati K3, terutama bidang Administrasi dan Pelayanan Publik. Namun dalam pelaksanaannya Mahasiswa/i dituntut harus mampu menuangkan ide sesuai dengan kopetensi yang sudah dimiliki oleh Mahasiswa/i yang sudah di miliki selama mengikuti perkuliahan. Setelah itu dilakukan penandatanganan Naskah Kerjasama Tri Darma Perguruan Tinggi oleh Wakil Walikota Batu dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik    Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si. Sebagai puncak acara Wakil Walikota Batu Punjul Santoso menutup Program Kuliah Kerja Kopetensi (K3) tersebut dan mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah menyelesaian program Kuliah Kerja Kopetensi.



Selasa, 03 Februari 2015

MENGENAL SIMBOL MAKSIAT PADA HARI VALENTINE

Pesan Khusus Bagi Perempuan

Hari Valentine atau yang lebih dikenal Valentine Day adalah salah satu perayaan dimana sepasang kekasih merayakan rasa sayang dan cintanya. Di Indonesia sendiri, Valentine Day diartikan sebagai hari kasih sayang. Konon perayaan hari valentine ini lebih mengarah pada pengungkapan rasa sayang dan cinta terhadap pasangannya. Pada hari valentine sang pasangan diwajibkan mengungkapkan perasaanya mungkin melalui kata-kata cinta ataupun kata mutiara cinta yang sangat indah dan enak di dengar. Selain kata-kata, pasangan juga bisa memberikan sebuah hadiah, umumnya berupa bunga, ataupun barang kesukaan sang kekasih.

Terlepas dari kontroversi sejarahnya dalam pandangan Islam terkait dengan Hari Valentine, tulisan ini bukan untuk membahas itu.

Dalam pandangan penulis, Hari Valentine tak ubahnya ibarat hari pelampiasan akan nafsu yang dikemas, disimbolisasi, dan diungkapkan dengan berbagai cara. Pada intinya adalah bagaimana agar supaya nafsu dapat tersalurkan dan menemukan momentum yang tepat, untuk itu Valentine ramai (banyak yang merayakan) dan ditunggu-tunggu kehadirannya.
Nafsu adalah suatu keinginan manusia yang tersirat di dalam pikirannya untuk melakukan suatu tindakan yang selaras dengan kehendaknya. Nafsu ada yang baik dan buruk. Nafsu yang baik adalah nafsu yang telah tunduk dan taat pada perintah Allah SWT. Sedangkan nafsu buruk merupakan nafsu yang masih sulit mengikuti perintah dari Allah SWT. Untuk itu perlu mengetahui jenis dan simbol-simbol nafsu agar dapat melatih dan mengendalikan nafsu dengan baik.

Mengenal makna warna dalam nafsu

Menurut Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi ada tujuh tingkatan nafsu diantaranya; nafs amarah, lawwamah, mulhimah, muthmainnah, rodhiyah, mardhiyah, dan nafs kamilah. Namun demikian penulis hanya ingin mengajak merenungkan tentang empat tingkatan saja dengan menggunakan simbol-simbol warna. Mulai dari nafs amarah sampai dengan muthmainnah karena 4 tingkatan pertama ini yang senantiasa kita dapati dalam kehidupan sehari-hari (bagi orang awam). Sehingga bagi Anda pembaca yang sedang kasmaran dan ingin ikut-ikutan merayakan Hari Valentine patut kiranya merenungkan empat simbol dibawah ini.
Empat simbol tersebut, tiga diantaranya senantiasa kita dapati pada rambu-rambu lalu lintas. Bagi yang senantiasa memikirkan makna, bukan kebetulan rambu-rambu lalu lintas itu dengan berbagai warnanya tanpa maksud dan tujuan. Warna tersebut ada merah, kuning, dan hijau yang masing-masing penuh arti.

  1. Merah; pengendara pasti berhenti. Jika tidak berhenti bisa ditangkap polisi, kecelakaan, dan hal-hal lain yang berakibat buruk jika dilanggar. Merah juga kita jumpai pada larangan berhenti, larangan menyeberang, dan seterusnya.
  2. Kuning; dapat dimaknai sebagai kewaspadaan sebelum pengendara diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Warna Kuning banyak juga kita temukan pada rambu-rambu yang mengingatkan tentang bahaya, misalnya jalan licin, jalan berliku, dan sebagainya.
  3.  Hijau; adalah seimbol warna pada rambu-rambu lalu lintas yang memperbolehkan pengendara melanjutkan perjalanan. Disamping itu hijau adalah simbol kesejukan, kedamaian, rindang, teduh, dan tanda kehidupan alam semesta. Dengan demikian patut kiranya kita melestarikan dan merawatnya.
  4. Yang terakhir adalah warna putih. Meskipun tidak ada dalam rambu-rambu, namun warna putih sebagai warna yang semua orang sepakat bahwa putih simbol dari kesucian, sumber kehidupan (sinar matahari), dan pada  kaum tarekat, sufi, dan bahkan orang yang melakukan meditasi mendapati puncak dari perjalanan/ pengalaman spiritual adalah bertemunya dengan cahaya putih (QS. An-Nur: 35).


Pesan bagi perempuan dengan warna

Wahai Anda kaum perempuan yang merayakan Valentine day mari kita belajar dari warna tersebut di atas. Anda perempuan hendaknyalah berhati-hati menerima hadiah berupa bunga, barang, dan simbol-simbol lainnya yang pada intinya ungkapan dari Arjuna yang ingin mendapatkan “cinta dan kasihmu”. Yang harus Anda perhatikan adalah warna dan coraknya. Karena dengan warna kita tahu bagaimana Arjuna itu akan “menafsui Anda”.

Apabila sang Arjuna memberikan bunga/hadiah dengan warna merah, sebaiknya Anda waspada dan segera menjahuinya (bila perlu tampar dengan keras) karena merah identik dengan kemarahan (nafsu membara). Karena ibarat rambu-rambu lalu lintas, merah tandanya tidak boleh dilanjutkan, harus berhenti. Dalam tingkatan ini disebut nafsu AMARAH dengan kata lain nafsu binatang! Cirinya senantiasa merusak, mengelabui, dusta (gombal), dan bukan cinta melainkan ini merupakan keinginan “menafsui/ merusak Anda”. Berbeda apabila simbol merah diungkapkan kepada pasangan sah (sesuai tuntunan agama), misalnya suami-istri.

Apabila sang Arjuna memberikan bunga/hadiah dengan warna kuning, Andapun harus hati-hati. Karena ibarat rambu-rambu lalu lintas, kuning harus hati-hati dan senantiasa mawas diri karena apapun bisa terjadi. Wahai para perempuan kuning ini adalah simbol dari nafsu LAWWAMAH. Yaitu nafsu yang masih senantiasa senang dengan kemaksiatan dan berat melakukan kebaikan. Senang bermalas-malasan, senang makan minum (halal-haram masuk), dan berlebih-lebihan.  Nafsu ini sudah tahu tentang baik dan buruk, namun masih senantiasa memilih melakukan keburukan. Biasanya Arjuna seperti ini istilah Jawa orang yang kapok-kapok lombok. Hari ini taubat, besok maksiat jalan lagi. Sehingga bukan tidak mungkin Anda Perempuan akan menjadi “Lomboknya”.

Apabila sang Arjuna memberikan bunga/ hadiah dengan warna hijau, ingat hijau identik dengan kesejukan, kedamaian, rindang, teduh, dst. Ibarat rambu-rambu lalu lintas, hijau diperbolehkan jalan, dengan catatan kewaspadaan tetap diperhatikan. Arjuna pada posisi ini ada kemungkinan berniat baik, tulus, dan ingin menjadikan Anda perempuan pendamping hidup. Namun demikian jangan diberi kesempatan, karena hijaupun bisa layu, kemudian merangas kemerah-merahan ibarat musim kemarau, tandanya bisa juga masih ingin “menafsui Anda”.

Apabila sang Arjuna memberikan bunga/hadiah dengan warna putih, sungguh ini yang dinanti-nantikan setiap perempuan yang baik hatinya. Karena putih merupakan simbol dari sumber kehidupan, bagai lentera, bagai sinar matahari yang menerangi semesta, bagai air yang jernih, bagai air susu yang bermanfaat, dan Tuhan-pun menampakkan kepada Ibrahim dengan cahaya yang luar biasa terang, membuat Ibrahim pingsan. Namun demikian jalan ini sungguh berat untuk dilalui, kecuali yang bertawakal kepada Allah. Sungguh Arjuna seperti ini menjadi idaman setiap perempuan yang baik hatinya untuk dijadikan pasangan.

Simpulan

Wahai para Arjuna, setelah kalian membaca tulisan ini hendaknyalah Anda lebih cerdas lagi memilih simbol-simbol sebagai ungkapan cinta pada perempuan. Sekalipun Anda yang paling tahu mau “menafsui” perempuan dengan salah satu tingkatan nafsu yang di atas, paling tidak sebagai alat introspeksi diri, Anda berada pada tahapan kebinatangan (nafsu) yang seperti apa.

Wahai para perempuan, setelah membaca tulisan ini hendaknya waspadalah dengan Arjuna-arjuna Anda yang membawa aneka hadiah dengan simbol warna diatas. Paling tidak Anda tahu akan “dinafsui” seperti apa oleh sang Arjunanya. 

Semuanya indah dengan tuntunan dan niat karena Allah SWT. Seperti firman-Nya di dalam Al Qur’an QS. Yusuf : 53, “Sesungguhnya nafsu itu suka mengajak ke jalan kejelekan, kecuali (nafsu) seseorang yang mendapatkan rahmat Tuhanku”. Dengan demikian mari mengendalikan nafsu dan mensucikan diri, agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Akhir kata menurut pandangan penulis tentang Hari Valentine, disamping sejarahnya penuh dengan kejahiliyahan/ sejarah gelap gulita (baca sumber-sumber tentang sejarah Valentine), merupakan pula momentum untuk bermaksiat bagi yang merayakan. Sebagai pemuda harapan bangsa harus cerdas jangan kembali pada jaman Jahiliyah, tetap turut Al-Quran dan Hadist jalan keselamatan!
Semoga tulisan ini bermanfaat. Sekarang mari tafakkur sebenarnya kita semua berada pada tingkatan (jeratan) nafsu yang bagaimana. Wallahu a’lam bis shawab.

Daftar rujukan: